photobucketphotobucketphotobucketphotobucketphotobucket

Minggu, 14 Februari 2010

CINTA UNTUK PASANGAN

Membangun cinta dalam hubungan berpasangan butuh proses. Seribu satu trik dari ragam referensi telah Anda coba terapkan agar hubungan Anda terus bertumbuh.

Namun tak semua tips yang Anda temukan dalam buku-buku cocok untuk Anda, karena karakter setiap pasangan tak pernah sama. Bahkan sejumlah pakar di Amerika memberikan perspektif yang berbeda. Mulai pakar sosiologi, terapis seks, psikolog klinis, atau terapis keluarga, yang semuanya adalah penulis berbagai buku tentang relationship. Mau tahu ringkasan pandangan para pakar ini?

Katakan "I Love You" setiap hari

Kalau urusan yang satu ini, sejumlah pakar sepakat, katakanlah sesering mungkin. Tidak ada alasan buat Anda untuk sungkan menyatakan cinta kepada pasangan. Tetapi pastikan, ungkapan cinta yang sederhana (meski tak mudah bagi sebagian orang), tulus, dan diungkap dengan hati. Artinya, tidak sekadar mengucap, atau formalitas, yang lewat begitu saja tanpa perasaan mendalam.

Gunakan cara apa saja untuk mendapatkan hatinya
Trik ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang terobsesi mendapatkan pasangan. Usaha keras memang penting namun jika tidak realistis dan jujur, hubungan yang Anda dapatkan mungkin tak berjalan apa adanya. Hubungan seperti apa yang ingin dibangun? Sekadar menyenangkan pasangan, atau yang dilandasi kepercayaan, kejujuran, sikap menerima apa adanya, dan komunikasi yang baik.
Pasangan adalah sahabat Anda
Soal ini para pakar punya perdebatan. Ada yang setuju, ada juga yang menolak konsep bahwa pasangan adalah sahabat Anda juga. Kembalikan lagi hal ini kepada diri Anda dan pasangan. Jika merasa nyaman dengan hubungan yang sudah berproses, dan menganggapnya sebagai sahabat, kenapa tidak. Salah satu pakar mengatakan, Anda harus menyukai pasangan seperti saat masih berteman. Tentu saja, tanpa menyisihkan hasrat yang Anda miliki untuknya.

Menghilang sesaat agar pasangan merindukan Anda
Banyak yang menganggap dengan memberikan sedikit jarak atau absen dari pasangan bisa membuat pasangan merindu, lalu menumbuhkan perasaan membutuhkan. Cara ini diakui memang bisa membantu Anda untuk lebih menghargai pasangan saat Anda kehilangan dirinya. Tetapi terlalu sering melakukan ini juga tidak sehat. Karena, saat berpisah bisa saja Anda miulai menikmati kesendirian, atau bahkan bertemu orang baru. Hubungan telepon dan SMS tak bisa menggantikan tatap muka yang berpengaruh lebih dahsyat.

Belajar mencintai pasangan
Sebagian pasangan mungkin tidak menemukan pendamping melalui cinta pada pandangan pertama. Jika sudah begini, cinta perlu dihadirkan dengan cara memupuknya. Belajar mencintai menjadi urusan penting agar hubungan bertumbuh. Sebagian pakar tidak menyetujui cara ini lantaran dianggap tidak adil bagi diri Anda maupun pasangan. Namun, jika Anda percaya bahwa Anda memilih pendamping yang tepat, dan mulai belajar membangun cinta itu bersama, hal ini bisa lebih bernilai daripada sekadar jatuh cinta pada pandangan pertama.

Jangan pernah tidur dengan membawa masalah
Para pakar sepakat, kebiasaan ini bergantung pada karakter Anda dan pasangan. Jika memang sudah waktunya tidur dan tak mungkin lagi membahas masalah, tidurlah. Namun pastikan Anda dan pasangan tidak menyimpan masalah, dan berdamai dengan diri untuk memulai mencari solusi keesokan harinya. Komunikasikan kebutuhan Anda dan temukan jalan keluarnya. Jika masih ada waktu bicara, Anda dan pasangan harus membahasnya. Setelah itu luangkan waktu untuk mendinginkan suasana, dan tidurlah dengan hati tenang.

Kehadiran buah hati bisa jadi perekat
Banyak yang bilang, jika sudah ada anak, pasangan semakin bahagia. Namun bertambahnya anggota keluarga membuat friksi antaranggotanya semakin melebar. Belum lagi intimasi dan kedekatan sebagai pasangan tergantikan dengan adanya anak. Bagaimanapun, dengan komunikasi dan mengatur waktu, plus komitmen untuk tetap membangun cinta sebagai pasangan, masalah akan terkalahkan. Perlu resep jitu untuk menyeimbangkan kualitas cinta pasangan dan cinta keluarga, terutama anak.

Buat dia selalu penasaran
Ini jelas cara manipulatif dan bukan cinta, demikian para pakar menilainya. Cara semacam ini seperti permainan yang hanya akan mendorong munculnya amarah dan menjauhkan Anda dan pasangan dari intimasi dan kedekatan emosi. Cinta butuh kejujuran dan bukan spekulasi dengan asumsi.

Jangan terlalu cuek
Meski hubungan sudah berjalan lama, menjaga sikap tetap diperlukan. Meski pasangan sudah tahu betul luar-dalam pribadi Anda, pastikan Anda tetap punya daya tarik yang bisa membuatnya selalu bergairah dan merindukan Anda. Jadi, jangan melulu gunakan kaos oblong di rumah, sesekali gunakan pakaian yang membuat Anda tampak memikat buatnya, meski Anda dan suami hanya bersantai nikmati Minggu pagi.

Cinta mengalahkan segalanya
Ini mitos. Menumbuhkan cinta tetap perlu melihat realitas pada pasangan Anda. Cinta tak bisa jadi alasan untuk mentoleransi kekerasan, misalnya. Dalam hubungan berpasangan, berbagi dan berdiskusi tentang nilai, visi, dan komitmen dalam hubungan tetap penting. Komunikasikan juga kebutuhan dan harapan, yang semuanya tentu membutuhkan proses.

Dalam hitungan tahun cinta mulai pudar
Banyak versi hitung-hitungan yang memprediksi semakin memudarnya level cinta, misalnya lima tahun, tujuh tahun, dan seterusnya. Tetapi banyak bukti menunjukkan, pernikahan atau hubungan berpasangan bisa berlangsung puluhan tahun. Tentu saja selama itu akan muncul berbagai persoalan kecil, namun fokuskan diri Anda pada bagaimana mengatasinya.

Penuhi kebutuhan pasangan
Ada benarnya jika ada yang mengatakan, untuk menyenangkan pasangan, buat masakan paling lezat untuknya. Buat agar ia selalu ingin pulang untuk Anda. Ketika kebutuhan Anda, apa pun itu, dimengerti oleh pasangan dan diberikan sepenuh hati, bukankah cinta dengan mudah bertumbuh lebih manis? Belajar untuk memahami kebutuhan pasangan tanpa diminta membuat hati terikat kuat sebagai pasangan.

Tidak ada komentar: