photobucketphotobucketphotobucketphotobucketphotobucket

Senin, 29 Maret 2010

Penyebab Bangkrutnya server

Bagi anda yang benar – benar baru dalam dunia bisnis server isi ulang pulsa mungkin tidak pernah mendengar adanya server isi ulang pulsa yang tutup atau bangkrut. Sesuai yang telah saya uraikan pada bab terdahulu. Mayoritas server isi ulang pulsa saat ini belum dikelola secara bagus. Banyak yang masih dikelola secara promitif. Maka tidak mengherankan jika banyak yang tidak bisa berkembang dan akhirnya tutup.

Nah disini akan kita bahas beberapa hal yang sering menjadi penyebab hancurnya usaha server isi ulang pulsa. Ini kami beritahukan agar anda nantinya tidak akan mengalami kegagalan seperti mereka yang mengelola asal – asalan.
1. Tidak memiliki pembukuan yang jelas.
Mereka tidak tahu berapa permodalan yang telah distor, Tidak pernah mencatat uang masuk dan keluar. Keuntungan hanyalah berdasarkan perkiraan belaka. Server jalan tanpa acuan yang jelas.

2. Tercampurnya antara keuangan pribadi dengan keuangan perusahaan.
Siapapun saya rasa tidak akan ada yang membantah kalau uang itu manis. Maka jika keuangan usaha tercampur dengan keuangan rumah tangga pasti yang menang adalah keuangan rumah tangga. Keuangan usaha akan ikut tersedot sedikit demi sedikit dan akhirnya tinggal sedikit.

Ini lebih sering terjadi pada pasangan muda yang masih suka hura – hura. Banyak sekali saya mendapat laporan dari rekan – rekan di berbagai kota di Indonesia. Server L mengalami minus sampai 300Jt, Server R mengalami kerugian sampai 129Jt, Server H mengalami minus sampai 50Jt, Server M mengalami minus sampai 40Jt. Kadang memang terasa sangat mengerikan. Tapi salah siapa??? Salah siapa mencampuradukan keuangan pribadi dengan keuangan usaha.

3. Terjerumus dalam persaingan harga yang tidak sehat.
Penyebab lain dari hancurnya server isi ulang pulsa adalah terjebak dalam persaingan harga yang tidak sehat. Ini biasanya terjadi pada pemain baru dengan modal minim. Dimana saja namanya pemain baru selalu melakukan promosi. Setrategi promosi yang paling banyak diambil adalah dengan memberikan potongan harga. Karena pemain baru rata – rata masih memiliki sifat sangat labil, maka ketika tidak berhasil menyedot konsumen biasanya mereka akan habis – habisan memberikan potongan harga. Bagi mereka yang terpenting ada agen yang msuk. Meskupun harus menanggung minus.

Padahal prinsip usaha yang benar adalah usahakan namanya usaha ya jangan sampai minus. Kalau sudah tidak minus usahakan ada laba yang bisa menggantikan bea operasional, kalau sudah laba maka pastikan laba itu akan bisa untuk melakukan pengembangan perusahaan.

Kembali seperti yang diuraikan dalam paragraf pertama, karena pemain baru memberikan potongan harga yang tidak wajar, maka pemain lama yang biasanya sudah merajai merasa tidak terima. Akhirnya pemain lama pun juga melakukan penurunan harga. Nah kalau sudah seperti itu secara akal sehat agen – agen tentunya pasti memilih kembali ke server yang sudah lama. Karena jelas – jelas sudah terbukti akses transaksi dan pelayanannya. Untuk itulah kalau melakukan bisnis jangan selalu menjadikan harga sebagai objek konfrontasi dengan rival. Masih banyak cara lain untuk menarik hati konsumen. “U Try, U Can”.

4. Terlalu mudah percaya pada orang lain.
Saya pernah mendengar istilah “tidak ada kepercayaan maka tidak akan ada bisnis” Menurut anda benar tidak itu?
Menurut saya benar. Tapi sebagian orang saya menilainya terlalu. Ada yang terlalu percaya pada orang lain dan ada yang terlalu tidak percaya pada orang. Dua – duanya tidak benar. Sejak 2008 awal saya selalu mengkampanyekan “tidak ada istilah percaya 100%”. SETUJU..!!! Berdasarkan pengalaman saya sendiri, orang – orang terdekat tidak jarang justru malah yang pada akhirnya melakukan pengkhianatan.

Kita pasti merasa sangat dilematis. Mau kita pukuli masih saudara, tidak kita kasih pekerjaan kok rasanya sangat kasihan, mau dilaporkan ke polisi kok masih teman, sudah kenal keluarganya juga, gak enak bermusuhan dengan teman sendiri.Masih banyak lagi alasan – alasan lain. Untuk itulah sebisa mungkin kita menerapkan prinsip yang benar. Biarkan orang mau berkata apa karena yang namanya resiko juga kita yang menanggung. “Bisnis adalah bisnis dan teman adalah teman”. Mitra bisnis belum tentu teman dan teman belum tentu mitra bisnis.

Terlebih dalam dunia server isi ulang pulsa. Siapapun mengetahui kalau bisnis server isi ulang pulsa adalah bisnis dengan permainan uang yang besar. Bisnis paling menggiurkan, paling diminati namun juga paling beresiko jika pengelolaan tidak tepat.

Banyak pemain server isi ulang pulsa menerapkan BB ( barang masuk dulu baru bayar beberapa hari kemudian ) untuk menarik dan menjaga loyalitas konsumen. Ini biasanya dilakukan oleh pemain dengan modal gede. Sayangnya mereka sering sekali tidak selektif. Memberikan fasilitas kemudahan bayar belakang hanya berdasarkan hubungan karena sudah kenal lama dan jumlah penjualannya banyak. Padahal penjualan yang banyak itu belum tentu untungnya besar.

Untuk itu kami tekankan berhati - hatilah dalam memilih orang. Terutama jika ditempatkan pada bagian yang berpeluang seseorang bisa melarikan barang. Misal dibagian pengambilan deposit agen, bagian stor ke bank dan sebagainya. ( Untuk menjawab orang seperti apa dan jangka waktu berapa kita bisa mempercayai orang terutama untuk sales yang ditugaskan mengambil uang storan ke agen, saat ini masih dalam tahap saya lakukan pengamatan. Kira – kira pertengahan 2010 akan saya publikasikan hasil pengamatan tersebut )

5. Tidak Menguasai Program Server Isi Ulang Pulsa yang Digunakannya.
Ini adalah fakta prend. Banyak server isi ulang pulsa di Indonesia operatornya tidak memahami komputer sama sekali. Masih banyak saya menemui operator yang untuk meng-copy data dari komputer ke flashdisk atau sebaliknya saja masih kebingungan. Yah menjalankan server hanya sebatas menghidupkan dan mematikan saja. Lalu mengamati. Tetapi tidak bisa melakukan perawatan server dengan benar.

Mesin server ( komputer ) itu juga ingin diperhatikan brow... kayak motor. Perlu diservis segala secara berkala. Dalam dunia IT sering disebut “maintenance”. Nah ini operator yang tidak mumpuni biasanya tidak paham. Parahnya lagi misalkan komputer terkena virus, komputer mati dan sebagainya, kacau deh. Penanganan akhirnya menjadi lama.
Untuk itu ane sarankan kalau mencari operator carilah yang paling tidak ada sedikit pengetahuan di komputer. Jangan yang baru saja turun dri gunung. Nanti saya repot kalau disuruh kasih training. Memori saya nanti bisa jad ikut lemot...waakwakwkakwa..!!!

6. Gagalnya Sistem Pendelegasian Tugas dan Wewenang.
Ini berlaku pada semua bidang bisnis Om. Masih banyak Owner yang tidak memahami manajement pengelolaan SDM. Awalnya mereka membangun usaha, lalu berkembang, lalu mencari karyawan. Sayangnya mereka tidak bisa mendelegasikan tugas dan wewenang ke bawahannya. Maka akhirnya pengangkatan karyawan itu tidak berfungsi. Melainkan hanya sebatas menjadi teman ngobrol saja. Atau teman untuk dimarahi...wew parah...!!!

Bagaimana tidak parah. Perusahaan selalu tergantung pada si bos. Kalau si bos tidak ada ya perusahaan tidak jalan. Karena anak buah tidak diberi wewenang yang jelas. Juga tidak pernah ditatar. Kalau seperti itu untuk apa mengangkat karyawan.

Jadi kalau mengangkat karyawan atau memperkerjakan seseorang ya harus diberikan tugas dan wewenang secara jelas. Pastikan ketika anda sedang ada urusan lain usaha anda masih tetap berjalan karena ada bawahan anda yang menjalankannya. Anda tinggal menangani urusan – urusan yang bersifat rahasia dan vital saja.

Gagalnya Pendelegasian tugas dan wewenang dalam perusahaan selain owner yang tidak percaya pada orang lain juga bisa diakibatkan oleh gagalnya membangun iklim kerja yang nyaman. Kalau anda mengingnkan karyawan anda loyal dan bisa bekerja maksimal dengan penuh tanggungjawab, maka anda harus menciptakan iklim kerja seperti nuansa dalam kehidupan rumah tangga.

Sebagai bos anda tidak boleh kaku. Tidak boleh pelit. Anda harus gemar memberikan bonus. Bonus tidak selalu berupa materi. Tetapi ucapan selamat pun juga termasuk bonus. Buatlah anda akrab dengan semua karyawan anda. Seperti keakraban hubungan dalam keluarga. Lihat dalam keluarga ada ayah, ibu, anan, nenek. Meskipun hubungan akrab tetapi fungsi jelas. Tidak pernah terbalik.

Buatlah karyawan anda merasa memiliki usaha anda. Merasa dia bagian dari perusahaan anda. Sehingga maju mundurnya usaha tersebut menyangkut kelangsungan hidup mereka juga. Jangan sampai di otak karyawan anda tertanan pemikiran “untuk apa bekerja lebih, toh yang kaya ya hanya bos saja”

Jelasnya, ketika anda menginginkan karyawan anda bisa bekerja secara optimal maka anda harus memberikan hak mereka dan memperlakukan mereka seperti teman. Akrab namun dengan tetap memiliki ketegasan.

7. Tidak Adanya Innovasi Bisnis.
Apapun Bisnisnya kita harus paham kalau namanya bisnis itu tidak ada yang abadi. Untuk itu perlu adanya innovasi. Karena hanya dengan memberikan innovasi baru terhadap bisnis anda konsumen anda akan bisa betah bersama anda.

Tidak ada komentar: